Kepritimes.id,Lingga - Tradisi acara adat tahunan mandi safar yang dilaksanakan oleh ibu-ibu PKK kampung Tanjung Dua Desa Selayar Kecamatan Selayar Kabupaten Lingga dengan melakukan kegiatan makan bersama ditepi pantai dengan disuguhi musik dan pembagian kupon berhadiah, acara ini sekaligus untuk meningkatkan silaturahmi, baik dengan sesama tetangga maupun dengan keluarga lainnya. pada Rabu (06/10/21).
Sebelum mandi safar di mulai, pada pagi harinya masyarakat kampung Tanjung Dua Desa Selayar Kecamatan Selayar tepatnya pukul 08.00 WIB melakukan doa bersama di masjid Assabirin yang dikenal dengan doa tolak bala, setelah doa selamat atau doa tolak bala selesai baru semua orang bisa melakukan mandi safar.
Tampak hadir dalam acara tersebut Kepala Desa Selayar Miskar Hidayat beserta istri, Kapolsubsektor Penuba AIPDA Andi Saputra dan anggota, ibu-ibu PKK Desa Selayar dan warga kampung Tanjung Dua Desa Selayar.
Kepala Desa Selayar Miskar Hidayat menghimbau kepada Ibu-ibu PKK dapat selalu menjaga kerukunan sesama dan saling bahu membahu dalam segala kegiatan di desa, pungkasnya.
Kapolsek Daik Lingga, IPTU Idris S.E.,Sy.,M.H. Melalui Kapolsubsektor Penuba AIPDA Andi Saputra dalam arahannya, Kapolsek Daik titip salam kepada ibu-ibu dan bapak-bapak yang melaksanakan safar, harapan beliau kepada Ibu-ibu agar dapat menjaga dan memperhatikan anaknya masing-masing dan jangan mandi air laut mengingat sekarang lagi musim ampai, kalau pun mandi air laut tolong bapak-bapak awasi jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak kita ingini, tetap jaga keselamatan dan selalu patuhi protokol kesehatan, karena pandemi covid-19 belum berakhir, mudah-mudahan dengan doa kita bersama pada hari ini, Covid-19 segera berakhir, tutup Andi Saputra.
Tradisi mandi safar ini sudah ada dalam khazanah budaya Melayu Lingga sejak Zaman Kesultanan Abdulrahman Muazamsyah. Mandi Safar sendiri merupakan mandi dengan air yang sudah di doakan atau air yang direndami dengan wapak, yang dikemas dalam bentuk kearifan lokal sedemikan rupa dan sudah menjadi turun temurun sehingga menjadi bagian dari budaya di Kabupaten Lingga.
Mandi Safar di lakukan pada hari Rabu terakhir di bulan safar oleh seluruh masyarakat melayu baik ditempat-tempat pemandian wisata seperti air terjun, sungai dan air laut ditepi pantai, maupun di rumah masing-masing.
Mandi safar ini memiliki tujuan untuk membersihkan diri dari segala penyakit, mandi sapar ini juga memiliki suasana yang sangat berbeda dengan mandi biasanya, dimana mandi safar ini hanya bisa dilakukan orang satu kali dalam setahun pada setiap Rabu akhir di bulan safar saja, sedangkan mandi biasa kita bisa melakukan kapan saja.
(Bahtiar)
0 Response to "Tradisi Mandi Safar Di Tanjung Dua Desa Selayar Berjalan Dengan Aman"
Posting Komentar